Sabtu, 17 Maret 2012

Separuh Bintang



***


“ pokoknya lu harus nemenin gua ke dufan. Engga pake nolak.” Paksa rio sambil menarik tangan ify.
“ gua engga mau, TITIK.”teriak ify sambil meronta.
“ lu engga kasian apa ama gua ? gua engga pernah ke dufan selama ini.”ucap rio sambil memasang tampang melasnya.
‘ aneh nih anak. Masa orang kaya engga pernah ke dufan. Tapi gua ko kasian ya ngeliat muka nya’ batin ify sambil tersenyum.
“ iya iya. Gua ganti baju dulu.” Kata ify sambil duduk di kasur.
“ serius lu fy ? aduh lu baik banget sih ..” ucap rio sambil memeluk ify.
“ woy engga usah pake peluk juga kali” bentak ify
“ sori fy, yaudah gak pake lama ya” setelah itu rio meninggalkanku.
“ haduh kenapa dulu gua engga nolak untuk tinggal disini ? dan kenapa juga anak nya om zeth harus se rese rio”ucap ify sambil mengingat saat pertama dia masuk ke rumah ini.

***

Flashback on ..

          Pemakaman mama ify berlangsung dengan hening, hanya ada beberapa orang yang melayat. Hanya sahabat sahabat mama ify yang datang. Ify hanya terdiam memeluk erat boneka beruang biru miliknya. Mata ify sudah tidak bisa mengeluarjkan air mata lagi. Sudah terkuras habis. Bagaimana tidak, ify kini sebatang kara. Ayah ify meninggal karena kecelakaan, kakak ify juga meninggal karena over dosis, sekarang mama ify ikut meninggalkan ify sendirian. Ify hanya gadis yang kini umurnya 16 tahun, belum bisa buat kerja. Rasanya dunia ini engga adil. Kini ify bingung dia engga tau mau melakukan apa. Dia hanya terdiam memandangi batu nisan di depannya.
“ ify” ucap lelaki paruh baya.
Ify hanya menoleh.
“ ayo ikut om. Kita pulang” kata lelaki itu. Ify hanya mengangguk. Entah kenapa dia tidak bisa menolak. Ify berpikir om zeth lelaki yang cukup baik, karena om zeth adalah sahabat mama ify. Suasana di dalam mobil sangat hening. Tidak terasa mereka sudah sampai di depan rumah yang sangat mewah. Ify turun masih memeluk bonekanya dan mengendong tas gemblok biru muda nya. Om zeth membawa kopernya. Dia di sambut dengan tante Amanda dan anaknya.
“ hai ify, kamu sudah besar ya” ucap tante Amanda.
“ iya tante” aku tersenyum.
         Sementara rio hanya menatap ify dengan sinis. Rio emang tau dia akan punya saudara, dia pikir papah nya akan mengangkat anak yang kumuh yang pakaiannya compang camping. Rio juga tahu tentang keluarga ify yang engga jelas baginya. Tapi dia aneh dengan penampilan ify, engga ada tampang sedang berduka, dia ceria dan penampilannya juga engga malu maluin. Kaos biru muda dengan celana jeans abu abu, sepatu kets, rambut di gerai. Cantik.
“ gua ify” kata ify sambil mengulurkan tangannya ke rio.
“ gua tau kok. Gua rio” kata rio sambil membalas jabatan tangan ify.
“ gimana kalo gua panggil lu iyo. Keren tuh. Iyaa iyo” kata ify sambil masuk ke dalam rumah.
“ dih tuh anak. Aneh” sengit rio

           Kamar ify berada di samping kamar rio, jadi mereka dekat. Selain itu mereka selalu di tinggal om zeth dan tante Amanda, makanya mereka deket. Awalnya rio engga suka dengan keberdaan ify, tapi semua itu hilang karena kejadian saat rio di rawat oleh ify.
“ iyo, kok lu pucet sih ?” Tanya ify. Saat itu mereka di ruang tv.
“ gua gpp. Paling Cuma kecapean.” Ucap rio
“ tapi badan lu panas” ify panic sambil memegang kening rio.
“ istirahat juga sembuh.” Jawab rio ngeyel.
“yaudah ayo ke kamar gua.” Ucap ify sambil membawa rio ke kamarnya.
          Di kamar ify, rio langsung tiduran sementara ify mengambil air untuk mengkompres rio. Rio melihat sekeliling kamar ify, sangat sederhana tapi nyaman sekali. Rio melihat ada sebuah foto keluarga di situ. Ayah ify, mama nya, dan pasti itu kakanya dan ify tersenyum bahagia. Ify masuk ke dalam kamarnya.
“ makanya jadi orang engga usah sok kuat” cerocos ify, lalu menaruh handuk basah di kening rio
“ hehehee” rio hanya nyengir kuda.
“ udah lu istirahat aja, gua pinjemin nh kamar gua buat lu.” Ucap ify sambil membaca novelnya.
“ makasih ya, gua engga pernah ngersain ini sebelumnya” ucap rio, lalu tertidur.
“ ehhh” ify menoleh.
          Tidak terasa ify tertidur di sofa, rio yang melihatnya bergegas bangun dan mengendong ify ke kasur, tapi dia juga lelah, akhirnya rio tertidur di samping ify. Saat pagi tiba, ify membuka matanya dan meoleh ke samping …
“ iyoooooooooooooo” teriak ify sambil menendang rio
“ aduhhh” rio merintis kesakitan.

          Sejak saat itu rio dan ify selalu berangkat kesekolah bareng, pergi ke mall, suka main bareng sama temen temannya rio juga. Rio mulai menyayangi ify, begitu pun sebaliknya ..

Flashback off ..

***

“ lama banget sih” teriak rio dari bawah.
“ iya sabar gua lagi pake sepatu.” Teriak ify tak kalah kencang.
“ engga usah dandan, ntar cowo cowo pada naksir lagi” omel rio
“ suka suka gua dong iyo” balas ify.

          Ify turun dari kamarnya, sebenernya dia sangat amat engga mau pergi ke tempat yang terindah dan terburuknya itu. Tapi ify engga mau terpuruk dalam kesedihan. Rio dari tadi udah siap dengan kaos biru tua dan jeansnya. Sedangkan ify memakai dress biru mudanya denga sepatu tali hitamnya. Rambutnya di kasih headban putih. Sangat style ify. Ify langsung ngibrit ke dalam mobil, rio hanya geleng geleng. Di dalam perjalanan ify sangat tegang. Rio bingung.
“ lu kenapa sih ?” Tanya rio
“ eng..engga apa apa” ify gugup
“ cerita dong ama gua, kenapa lu takut gua ajak ke dufan ?” Tanya rio lagi
“ gua takut inget sama iyel lagi yo, gua takut inget semua kenangan itu yo, gua takut.” Kata ify sambil gemetar.
“ dengerin gua fy, yang namanya obat pasti semuanya pahit, tapi itu buat kebaikab kita. Biarin semua kenangan indah itu ada di dalam hati lu. Jangan lu buang semua kenangan itu fy” caramah rio.
Ify hanya mengangguk. Mereka sudah sampai di dufan. Ify masih takut untu turun. Rio membukakan pintu mobil, rio meyakinkan ify. Akhirnya ify turun. Ify memeluk erat tangan rio. Dia benar benar takut.
“ fy, udah dong. Sakit nih tangan gua. Gua mau beli makanan dulu ya” ucap rio. Ify melepaskan tangannya, terlihat jelas bekas cengkraman tangan ify di tangan rio. Rio pergi mencari makanan. Ify hanya diam. Tiba tiba ..
“ ifyyyyy. “ panggil seseorang.
“ iyel” ify sangat hapal suara iyel. Ify menoleh ke segala arah, berharap bertemu iyel. Ify sangat kangen dengan kakanya.
“ ify.” Suara itu lagi.
“ iyeeeeeeeelll” teriak ify. Dia menangis tidak bisa menemukan kaka tersayangnya. Dia terduduk lemas di tanah. Isak tangisnya semakin pecah.
“ iyeel gua kangen lu” isak ify
“ ify” ify menoleh, lalu memeluknya.
“ iyel !! gua kangen lu” ucap ify langsung memeluk.
“ fy, gua iyo” ucap rio. Ify tidak mendengar dia masih saja memeluk rio. Rio mengangkat ify untuk duduk di kursi taman.
“ sori yo” kata ify sambil melepaskan pelukannya.
“ gpp. Seberapa pentingnya iyel buat lo ?” Tanya rio
“ penting banget, dia jiwa gua. Dia kakak yang paling gua sayang, sampai akhirnya kita sama sama suka, gua tau iyel kakak tiri gua, tapi gua engga mungkin pacaran sama iyel. Kakak gua sendiri. Saat papah gua meninggal, mama engga kerja, gua sama iyel masih sekolah. Akhirnya iyel kerja sambil sekolah buat biayain gua dan makan keluarga. Selain jadi tuakng Koran ka iyel juga jadi Bandar narkoba, tapi dia hanya pengedar bukan pemakai, sampai suatu saat kaka gua pakai barag haram itu. Dengan alesan dia udah engga kuat liat gua dan mamah menderita. Tapi kematian dia karena OD malah membuat gua dan mamah menderita. Sampai akhirnya mamah jatuh sakit lalu nyusul papa dan ka iyel.” Jelas ify. Tanpa terasa sebuah butiran bening jatuh dari ujung mata ify. Dengan cepat dia menghapusnya.
“ maaf, waktu lu dateng ke rumah gua, lu engga gua sambut dengan senyuman. Gua engga tau kalo masalah lu begitu berat. Maaf. Gua mungkin bisa bantu.” Ucap rio sambil mendekap ify.
“ makasih lu udah mau nampung gua.” Ucap ify. “ udah ah mendingan kita main” kata ify lalu berlari ketengah arena permainan.
          Rio dan ify main hingga sore, saat naik kora kora rio muntah. Itu sangat merepotkan bagi ify. Akhirnya rio dan ify memutuskan untuk pulang. Tapi rio mengajak ify ke suatu tempat.
“ mau keman yo ?” Tanya ify bingung.
“ bukit bintang” jawab rio santai. Ify makin bingung.

           Ketika sampai di tujuan, ify hanya ternganga saking kagumnya. Banyak bintang bertaburan. Pohon penuh bintang.
“ lu suka ?” Tanya rio
“ ya. Suka banget.” Kata ku sambil duduk di permadani.
“ gua boleh Tanya ?” Tanya rio
“ silahkan” jawab ify
“ gua suka liat lu mandangin bintang sambil nangis di atas balkon. Lu mkirin iyel ya ?”Tanya rio
“ iya kata ka iyel, kalo dia engga ada pandangi aja bintang. Kalo gua pengen nangis anggep aja bintang itu pundak dia. Gua suka kangen sama mereka.” Jelas ify.
“ oh” kata rio. Rio menarik tangan ify. Ify tersentak.
“ fy, aku engga tega tiap malem ngeliat kamu nangis di balkon sendirian tengah malem. Kamu juga suka ketiduran di sana. Aku juga mau jadi pengganti nya iyel. Aku mau jadi bintangnya kamu. Aku mau minjemin pundak aku bua kamu kalo kamu mau nangis.” Ucap rio. Ify tersenyum.
“ mamaaa .. paapaa .. sekarang aku bahagia disini. Aku punya orang orang yang menyayangi aku. Iyel lu engga usah khawatirlagi sama gua, gua sekarang ada iyo yang mau gantiin posisi lu. Dia orangnya baik, tapi engga seganteng lu yel.” Teriak ify. Kalimat terakhir dia pelanin..
“ ifyyyy. Jadi lu mau jadi pacar gua ?” Tanya rio. Ify memeluk rio.
“ iya gua mau” kata ify. “ tapi sama bintang” sambung ify sambil berlari meninggalkan rio.
“ ihh ify rese nih ..” teriak rio lalu mengejar ify.

The end


Huaaaa maaf ya kalo engga jelas kata katanyaa ..
Ngetik sambil mikirnya cape loh …
Hahahaaa yang abis baca tinggalin jejaknya yaa ..